Analisis Penerimaan Guru Terhadap Kurikulum Merdeka di Indonesia
Kurikulum Merdeka merupakan inovasi terbaru dalam pendidikan Indonesia, untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kurikulum Merdeka menandai transisi penting dalam pendidikan Indonesia, yang bertujuan untuk memperkuat kemandirian guru dan siswa, mempromosikan kreativitas, dan menumbuhkan karakter karakter dan integritas (Hadi et al., 2023). Salah satu ciri utama Kurikulum Merdeka adalah pendekatannya yang lebih berorientasi pada siswa (Azmi & Hadiyanto, 2023). Kurikulum Merdeka tidak hanya bermaksud untuk menciptakan siswa yang cerdas secara akademis, tetapi juga untuk menciptakan siswa yang memiliki integritas moral dan komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Kurikulum Merdeka menawarkan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dibandingkan kurikulum sebelumnya. Diharapkan penggunaan Kurikulum Merdeka akan bermanfaat bagi dan pada Guru secara signifikan daripada kurikulum sebelumnya. Serta Kurikulum Merdeka dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam praktik pembelajaran. Sehinggga manfaat penggunakan Kurikulum Merdeka akan terlihat dalam praktik pembelajaran.
Dikutip dari sebuat penelitian yang menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan guru terhadap Kurikulum Merdeka melalui analisis difusi inovasi. Oleh 214 responden dari guru SD, SMP, dan SMA di Kota Surakarta. Data yanng dikumpulkan melalui kuesioner yang didistribusikan melalui Google Formulir. Hasil dari beberapa faktor dalam penelitian menunjukkan bahwa keunggulan relatif, kompatibilitas, kemampuan percobaan, dan observabilitas kurikulum secara positif mempengaruhi penerimaan guru terhadap kurikulum Merdeka, serta menegaskan bahwa pengamatan kurikulum sangat penting dalam mempengaruhi penerimaan guru terhadap Kurikulum Merdeka. Khususnya untuk mengembangkan kebijakan dan praktik pendidikan yang lebih efektif di tingkat sekolah dasar.
Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa keunggulan relatif, kompatibilitas, kompleksitas, uji coba, dan observabilitas secara signifikan mempengaruhi sikap dan perilaku guru dalam menerima kurikulum baru ini. Temuan penelitian ini memberikan kontribusi penting bagi pemahaman adopsi inovasi dalam konteks pendidikan Indonesia. Serta memperkuat pemahaman tentang bagaimana ide dan praktik baru menyebar dan dapat menjadi rekomendasi bagi pembuat kebijakan pendidikan untuk memperkuat upaya peningkatan Kurikulum Merdeka dalam praktik pendidikan sehari-hari. Diharapkan para pembuat kebijakan juga dapat mempertimbangkan untuk memberikan pelatihan tambahan kepada guru untuk menghadapi kurikulum baru. Bagi praktisi pendidikan untuk mengadaptasi pendekatan pembelajaran dan mengelola perubahan kurikulum dengan lebih efektif. Serta guru harus dapat mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan mereka terhadap Kurikulum Merdeka dan mencari strategi untuk mengatasi hambatan tersebut dalam praktik pembelajaran sehari-hari.
Komentar
Posting Komentar